Bandara Syamsudin Noor Terganggu Kabut Asap

Bandara Syamsudin Noor Terganggu Kabut Asap

Kabut asap yang menyelimuti wilayah Banjarbaru, Kalimantan Selatan hari ini  lebih parah sejak kabut asap muncul sepekan lalu dan baru hari ini pula. Akibat. Kabut asap yang lumayan pekat tersebut sangat menggangu operasional Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Sejumlah maskapai penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin menunda keberangkatannya menyusul tebalnya kabut yang menyelimuti Kota Banjar.

Jarak pandang di sepanjang jalur runway yang dipenuhi kabut asap hanya 600-750 meter dan kondisi tersebut disampaikan kepada pilot sehingga mereka mengambil keputusan menunda penerbangan. Dengan jarak pandang yang kurang dari 1 km tersebut akan mengganggu keselamatan penerbangan.

Informasi yang kami dapat ada empat penerbangan mengalami penundaan keberangkatan. Empat penerbangan tersebut ditunda selama 30-60 menit dari jadwal yang ditetapkan. Empat jadwal penerbangan yang ditunda adalah tiga pesawat Garuda Indonesia tujuan Balikpapan, Jakarta dan Surabaya yang dijadwalkan berangkat bergiliran pukul 07.00 Wita, 07.30 Wita dan pukul 07.55 Wita. Satu penerbangan lagi adalah Kalstar tujuan Kota Sampit, Provinsi Kalimantan Tengah yang tidak jadi berangkat karena Bandara Haji Asan Sampit dilaporkan ditutup akibat tebalnya kabut asap.

Selain penundaan jadwal penerbangan, kabut asap juga membuat sejumlah pesawat yang dijadwalkan mendarat di bandara juga belum datang sesuai waktu yang telah diperkirakan. Ada dua pesawat yakni Lion Air dari Surabaya dan Garuda dari Jakarta yang dijadwalkan tiba pukul 08.15 Wita dan pukul 08.30 Wita, tetapi hingga pukul 09.30 Wita pesawatnya belum mendarat.

 Jjarak pandang normal bagi penerbangan di sepanjang jalur runway mencapai 1.500 meter, sedangkan jarak pandang di sepanjang jalur runway Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang dipenuhi kabut asap hanya 600-750 meter dan kondisi tersebut disampaikan kepada pilot sehingga mereka mengambil keputusan menunda penerbangan. Sebenarnya keputusan menerbangkan pesawat diserahkan kepada pilot yang memiliki kewenangan penerbangkan pesawat. Pihak bandara menyampaikan kondisi terkini termasuk jarak pandang kepada pilot dan keputusan tinggal landas pesawat diserahkan kepada mereka karena lebih tahu kondisi lapangan dan sekitarnya.